TANGKAIAN MAWAR KERING
TANGKAIAN MAWAR KERING
Pandanglah kesebuah padang yang luas,adakah disana engkau menemukan
setangkai bunga mawar yang sedang mengering ia mengering karena tidak pernah
dapat tetesan air yang menjadi kebutuhan hidupnya,dan untuk mempertahankan
hidupnya.
Daunya yang layu seakan mau jatuh,tangkainya yang kian melemah
seakan tak mampu lagi menopang bunganya dan kelopak bunganya pun kering seakan
terbakar api. Adakah lagi kumbang yang sudi mendekatinya,adakah lagi
lebah-lebah yang ingin datang menjamahnya,dan adakah lagi kupu-kupu yang
terbang disekitarnya. Tentu tidak akan ada lagi jangankan hewan-hewan seperti itu
manusia sekalipun tidak akan lagi mendekatinya.
Apa maksud dari semua itu dimana padang yang luas itu,apa mawar
kering itu dan kenapa ada kumbang kupu-kupu serta lebah mengerti kah kalian
dengan maksud dari kata-kata diatas. Jika kalian memahami nya maka kalian akan
menemukan banyak pelajaran disana.
Dalam diri manusia terdapat segumpal darah yang apabila gumpalan
darah itu baik maka baik pula lah seluruh badan nya, dan abapila segumpal darah
itu rusak, maka rusak lah pula diri manusia, yang di maksud itu ialah hati.
Hati itu ibarat sebuah padang yang luas, berbagai hal dapat berdiam didalam
nya,seperti padang yang luas banyak tumbuhan yang menghiasinya, terkadang
tumbuhan itu baik,terkadang juga malah hanya menjadi pengganggu.
Di dalah hati itu ada setangkai mawar yang apabila terus menerus
terkena panas tanpa ada terkena siraman air maka ia pasti akan layu, mawar itu
adalah kebaikan dalam hati,sedangkan panas itu adalah gejolak nafsu dan ego
yang menjadi perusak padang luas yang indah. Ketika seorang manusia terus
menerus mengikuti hawa nafsu dan ego nya, maka perlahan-lahan hatinya akan
menjadi gersang, jika hal itu sudah terjadi maka dirinya pun akan menjadi tidak
terarah segala kehendak nya harus dituruti karena dorongan nafsu yang kian
membara dan segala keinginan nya harus terwujud tanpa berfikir bagaimana
caranya untuk membuat kemauan nya itu ada, dia hanya memikirkan kenikmatan jika
keinginan nya sudah terwujud.
Lambat laun hati yang terkena panas nya nafsu itu akan
mengering,dan akhirnya pasti akan mati, serta kebaikan didalam nya pun tidak
akan terlihat lagi. Jika sudah demikian maka tidak akan ada lagi
kumbang-kumbang, lebah dan kupu-kupu yang mau menghampirinya, semua akan pergi
darinya. Akibat hatinya yang selalu dikalahkan oleh hawa nafsu. Kumbang-kumbang
itu ialah sifat bijaksana nya, lebah itu adalah sifat beraninya dan kupu-kupu
itu adalah sifat kesopanannya, semua sifat-sifat itu tidak akan adalagi didalan
hati jika sudah dikalahkan oleh hawa nafsu, yang menyebabkan manusia sekalipun
akan menjauhinya, karena mawar kebaikan dalam hatinya sudah mengering. Perlu
air yang sejuk untuk menyirami dan membuatnya segar kembali. Padang yang luas
itupun perlu dibersihkan agar tangkaian mawar itu kembali terlihat sehingga
kumbang, lebah dan kupu-kupu kembali berdatangan menghampirinya.
Perlu pendidikan dan penguatan iman untuk memperbaiki hati yang
sudah mati, perlu siraman ilmu pengetahuan untuk kembali menumbuhkan mawar
kebaikan dalam hati dan perlu ke istiqomahan dalam kebaikan untuk mengembalikan
kumbang kebijaksanaan, lebah keberanian dan kupu-kupu kesopanan. Hingga
menjadikan panasnya nafsu dan ego itu berubah menjadi dingin agar tidak
seterusnya hati itu dikuasai oleh hawa nafsu, jika semuanya sudah kembali maka
manusia pun akan kembali mendatanginya, merangkulnya dan membawanya dalam
kebaikan.
“sirami hatimu dengan ilmu pengetahuan dan jagalah dengan keimanan”
By :
Firdausabdulaziz
@abdulaziz_muhammed_firdaus
Komentar
Posting Komentar